Inilah Alasannya Mengapa Hama Menyerang Tanaman!

Setiap petani atau pekebun pasti tidak mengharapkan tanamannya diserang oleh hama. Selain membuat pekerjaan lebih berat, hama ini juga sulit untuk dihilangkan. Untuk itulah, pemahaman tentang mengapa hama menyerang tanaman sangat diperlukan sebagai tahapan pencegahan.

Mencegah kemunculannya merupakan pilihan yang bijak. Jangan sampai kurangnya perhatian membuat lahan dipenuhi oleh hama. Karena risikonya bisa merugikan petani hingga puluhan atau ratusan juta rupiah.

Di sini, kami akan memberikan gambaran sederhana mengenai alasan hama muncul pada areal perkebunan atau pertanian. Penjelasannya lebih detailnya bisa dilihat di mystargarden. Tetapi sebagai gambaran sederhananya, penyebabnya adalah sebagai berikut ini.

Kurang Tepat Dalam Mengelola Tanaman

Di dalam kegiatan bertanam, Anda akan melewati serangkaian proses yang memakan waktu. Mulai dari penyediaan benih, pengolahan lahan, penanaman, pemeliharaan dan lain sebagainya.

Setiap tahap harusnya dilakukan dengan tepat. Misalnya dalam pengolahan lahan. Anda disarankan untuk membersihkan gulma secara sempurna. Begitupun dalam membuat saluran drainase yang baik.

Ketika Anda mengabaikannya, ada kemungkinan bahwa hama sudah muncul. Ketika Anda melakukan penanaman, hama ini akan menyerang tanaman yang masih muda. Dalam hitungan hari, populasinya meningkat dan berpotensi merusak keseluruhan tanaman.

Ini dicontohkan dengan adanya ulat tanah. Ulat ini bersembunyi di balik lubang galian tanah. Ketika lahan tidak digenangi air, ulat akan bertahan sampai akhirnya menemukan tanaman untuk sumber makanannya.

Tanaman Bervariasi dalam Satu Lahan

Alasan dibalik mengapa hama menyerang tanaman tidak luput dari keberagaman ekosistem dalam satu area. Maksudnya, ada variasi tanaman yang ditanam pada satu lahan. Entah itu ditanam oleh satu orang, atau beberapa orang yang kebetulan memiliki lahan di sekitar Anda.

Setiap jenis tanaman bisa mengundang jenis hama. Parahnya, tidak semua orang mampu melakukan pengendalian yang baik. Begitu pula, tidak semuanya menjalankan kegiatan pengolahan tanah dengan benar.

Alhasil, satu area yang terserang hama akan meledak. Risikonya ialah terjadinya ledakan hebat yang nantinya berpindah pada lokasi di mana Anda melakukan penanaman. Jika sudah seperti ini, seluruh area akan dipenuhi dengan hama dan terancam mengalami kegagalan panen.

Penanaman Tanpa Pola

Tidak dipungkiri lagi jika sebagian petani hanya fokus pada satu jenis tanaman. Alasannya ialah telah menguasai teknik penanaman. Begitu pula, petani menilai bahwa keuntungannya jauh lebih maksimal.

Setiap habis panen, petani akan segera mengolah tanahnya kembali. Dan jenis tanaman yang sama akan ditanam kembali.

Atau, ada juga yang memberlakukan penanaman secara bertahap. Satu lahan diisi dengan tanaman siap panen. Sisanya sudah memasuki tahap pemeliharaan dan seterusnya.

Pilihan ini sebenarnya masuk akal. Tetapi, tampaknya petani harus bekerja lebih keras. Karena kenyataannya, sumber makanan bagi hama terus melimpah.

Melimpahnya sumber makanan akan dimanfaatkan oleh hama. Hama akan berkembang biak dengan sangat baik. Hal ini membuat petani kewalahan dalam menanggulanginya.

Ada kemungkinan jika petani akan memperoleh keuntungan yang besar. Tetapi panen berikutnya akan mengalami kegagalan. Karena hama yang tertinggal pada area sebelumnya bertambah dan menyerang tanaman tanpa ampun.

Pemanfaatan Pestisida Berlebihan

Pestisida memang penting untuk diberikan pada tanaman. Pestisida menjadi pilihan sebagian petani. Terutama untuk mengusir hama.

Sayangnya, kurangnya pemahaman terkait dosis pestisida membuat petani kelimpungan. Hama yang tadinya mudah dibasmi tidak kunjung pergi. Karena pestisida membuat hama lebih kebal.

Kekebalan hama terhadap pestisida disebabkan oleh pemanfaatan bahan terlalu banyak. Terlebih, petani keliru mengambil jenis pestisida. Akhirnya, hama yang kebal ini terus berkembang sehingga menimbulkan ancaman serius bagi tanaman.

Sebagai petani, sudah seharusnya memahami jenis hama yang sering mengancam jenis tanaman tertentu. Setelah itu, perhatikan pertumbuhan tanaman sembari melihat apakah muncul hama yang dimaksud atau tidak.

Jika ditemukan hama sesuai kriteria, petani bisa membeli pestisida yang sesuai. Segerakan pembasmian ketika jumlahnya masih sedikit. Dan jangan lupa untuk memberikan dosis yang tepat agar pengusiran hama lebih sempurna.

Hama Bermigrasi

Migrasi merupakan kondisi alamiah yang dilakukan oleh hewan. Tidak terkecuali dengan hama. Karena migrasi ini diharapkan bisa menemukan sumber makanan yang melimpah untuk menunjang kehidupannya.

Aktivitas ini bisa dilakukan secara mandiri dengan bantuan angin. Ada juga dilakukan berkelompok dengan terbang. Contohnya ialah lalat buah ataupun kupu penghasil ulat.

Jika ini yang menjadi pemicunya, sudah semestinya jika petani menutup jalur masuk ke perkebunan. Contohnya dengan memasang jaring dan lain sebagainya. Dengan begitu, hama bisa dihalangi ataupun dibasmi ketika terperangkap dalam jaring.

Kesimpulannya, alasan mengapa hama menyerang tanaman ini tak lepas dari kebutuhan hama akan sumber makanan. Dan kedatangannya di picu oleh beberapa faktor. Mulai dari kurang baiknya pengolahan lahan sampai migrasi yang tidak dihalangi.

Similar Posts