Prinsip Ekonomi Islam

 

 

Sebagai negara yang mempunyai jumlah penduduk beragama muslim paling banyak di dunia, maka Indonesia mempunyai prinsip ekonomi Islam. Menjadi seorang umat muslim maka diharuskan untuk selalu menjalankan setiap ajaran Islam yang secara Kaffah. Hal ini sangat menyangkut hubungannya terhadap segala aspek kehidupan, yaitu manusia bangun tidur sampai tidur kembali.

Prinsip Ekonomi Islam

Secara umum di dalam pelaksanaan pada sistem perekonomian Islam selalu mengedepankan prinsip-prinsip ekonomi. Hal ini mempunyai tujuan supaya dapat mensejahterakan manusia. Jika sekiranya Anda belum mengetahui prinsip apa saja yang dimiliki oleh ekonomi Islam, silahkan menyimak penjelasan berikut:

 

  1. Dapat Mencegah Kesenjangan Sosial

Ekonomi Islam selalu mengutamakan untuk melakukan pemberian bantuan kepada sesama manusia yang membutuhkan. Islam memperbolehkan kompetisi, akan tetapi hal ini bukan berarti diri seseorang harus mengesampingkan kepeduliannya terhadap lingkungan, maupun orang lain yang ada di sekitar. Dengan menggunakan prinsip Islam di dalam ekonomi ini, maka secara tidak langsung kesenjangan sosial dapat diatasi.

 

  1. Tidak Ketergantungan

Apabila diri seseorang menganut prinsip ekonomi Islam, maka dirinya secara tidak langsung tidak mempunyai rasa ketergantungan terhadap nasib maupun keberuntungan. Sementara dalam ekonomi Islam sangat melarang beberapa hal yang berhubungan dengan perjudian maupun mengandalkan keberuntungan.

 

Oleh karena itu prinsip ekonomi dalam Islam mengacu terhadap kejelasan transaksi serta tidak mempunyai ketergantungan terhadap keberuntungan yang memang tidak jelas. Terlebih lagi apabila melalaikan ikhtiar atau kerja keras.

 

  1. Mencari dan Mengelola

Mencari dan mengelola yang dimaksud yaitu mengenai kekayaan alam yang mana di dalam prinsip ekonomi untuk setiap manusia diharuskan supaya mencari sekaligus mengelola sumber daya alam yang sudah disediakan dengan sebaik-baiknya. Misalnya saja dengan cara memaksimalkan hasil dari bumi, menjalin hubungan kerja sama bersama orang lain maupun yang lainnya.

 

  1. Melarang Praktek Riba

Seperti yang sudah kita ketahui bahwa untuk sistem ekonomi di dalam Islam sangat melarang adanya praktik riba pada suatu kegiatan ekonomi. Salah satu alasannya yaitu hal ini dianggap bisa menyerang sarakan dari pihak peminjam dana. Terlebih lagi apabila pihak peminjam dana adalah orang yang tidak mampu. Sebab itu sebagai umat muslim harus menghindari praktek riba.

 

  1. Membuat Catatan Transaksi

Catatan transaksi yang dibuat harus jelas, karena di dalam ekonomi Islam untuk setiap transaksi harus dicatat dengan baik dan benar. Tujuannya yaitu supaya melakukan pencegahan adanya permasalahan atau konflik di masa yang akan datang. Karena adanya potensi lupa atau kelalaian pada diri seseorang.

 

Dalam berniaga menurut ekonomi Islam tidak hanya mengutamakan dari segi keseimbangan saja. Akan tetapi ekonomi islam juga selalu mengutamakan keadilan. Oleh karena itu untuk setiap transaksi antara pembeli dan penjual tidak diperkenankan apabila melakukan hal-hal atau tindakan yang dapat merugikan satu sama lain. Contohnya saja membohongi atau menipu.

Similar Posts