Untung Besar, Yuk Ketahui Cara Budidaya Ikan Gurame dengan Sistem Bioflok

Ikan gurame merupakan salah satu ikan konsumsi yang gemari masyarakat. Selain itu, harga ikan gurame yang cukup mahal menjadikan menyebabkan peluang usaha ini dinilai cukup menguntungkan. Budidaya gurame  biasanya menggunakan padat tebar yang tidak terlalu banyak. Namun, saat ini cara budidaya ikan gurame bisa diterapkan dengan menggunakan sistem bioflok, dengan padat tebar yang lebih tinggi.

Table of Contents

Cara Beternak Ikan Gurame dengan Sistem Bioflok

  1. Pemilihan Lokasi

Penempatan kolam untuk budidaya gurame harus mempertimbangkan beberapa faktor. Usahakan memilih area yang tidak terkena sinar matahari maupun hujan. Hal ini untuk mencegah perubahan suhu  secara fluktuatif yang dapat mengganggu pertumbuhan ikan gurame. Anda bisa mengantisipasi dengan menggunakan payung atau lahan yang tertutup.

Selain itu, pastikan lokasi yang akan digunakan untuk kolam dekat dengan sumber air dan mudah dijangkau. Kondisi fasilitas yang memadai akan memudahkan dalam budidaya ikan gurame. Selain itu, akses menuju lokasi juga menjadi pertimbangan agar pengangkutan benih maupun ikan yang dipanen lebih mudah dilakukan. Pilihlah lokasi yang aman dari hewan predator.

  1. Pembuatan Kolam

Kolam yang digunakan untuk budidaya dengan sistem bioflok yaitu kolam terpal dengan bentuk bulat. Kolam terpal bulat dinilai memiliki banyak keuntungan diantaranya bisa diterapkan meskipun pekarangan yang digunakan terbatas. Selain itu, kolam jenis ini juga mudah dibongkar pasang, sehingga pemindahan lokasi kolam bisa dilakukan dengan mudah. Cara budidaya ikan gurame menggunakan kolam terpal bulat juga mudah saat dibersihkan.

Bagian kerangka kolam, sebaiknya menggunakan rangka besi agar lebih awet. Ukuran kolam sebaiknya sekitar 2 hingga 3 meter atau menyesuaikan kebutuhan. Dalam menentukan ukuran kolam ini, sebaiknya hitung jumlah ikan gurame yang akan dibudidayakan.Terlalu banyak ikan yang ditebar bisa menyebabkan ikan gurame cepat stres dan pertumbuhannya menjadi terganggu. Tentunya hal ini bisa menyebabkan waktu pemeliharaan lebih lama.

  1. Kultur Bakteri

Setelah menyiapkan kolam untuk budidaya, selanjutnya anda perlu menyiapkan kultur bakteri yang bersifat non patogen. Keberadaan bakteri ini akan merangsang pertumbuhan mikroorganisme untuk melakukan pengolahan limbah yang dihasilkan budidaya. Inilah ciri khas yang membedakan antara budidaya yang menerapkan dengan sistem bioflok dan yang tidak.

Untuk mencampurkan mikroorganisme di dalam kolam maka anda membutuhkan aerator.  Selain itu, adanya arator juga berfungsi untuk suplai oksigen. Oksigen ini yang nantinya akan digunakan oleh mikroorganisme untuk melakukan penguraian limbah. Cara budidaya ikan gurame ini juga dapat meningkatkan kualitas air selama pemeliharaan ikan.

  1. Pengisian Air Kolam

Setelah kolam selesai dibuat, maka selanjutnya yaitu mengisi kolam dengan air sebelum nantinya digunakan untuk budidaya. Isi air kolam hingga mencapai ketinggian 80 sampai 100 cm di hari pertama. Setelah masuk pada hari kedua, tambahkan bakteri yang sebelumnya sudah dikultur dengan kadar 5 ml tiap m³ di kolam. Lalu, pada hari ketiga, masukkan bakteri dengan kadar 250 ml tiap m³, dan saat malam hari tambahkan lagi 150 gram tiap m³ ke dalam kolam.

Selanjutnya, kolam yang sudah ditambahkan dengan bakteri tidak boleh digunakan secara langsung, anda harus membiarkannya selama 7 hingga 10 hari agar mikroorganisme dapat berkembang dengan baik. Hal ini menjadi poin penting dalam penerapan sistem bioflok. Saat kondisi mikroorganisme sudah siap, maka proses pengolahan limbah pada kolam budidaya bisa dilakukan secara maksimal.

  1. Pemilihan Bibit Gurame

Cara budidaya ikan gurame juga harus memperhatikan kualitas benih. Kesalahan dalam memilih bibit bisa menyebabkan usaha budidaya menjadi gagal. Jika benih diperoleh dengan membeli di penjual benih, maka sebaiknya pilihlah benih yang berasal dari dataran rendah. Hal ini dikarenakan, benih tersebut lebih cepat beradaptasi dan tidak rentan mengalami kematian. Selain itu, pastikan jika benih ikan gurame dalam kondisi yang sehat dan tidak cacat.

Cara mengetahui benih yang sehat dapat dilihat dari gerakan yang lincah, dan warnanya yang mengkilap dan ukuran benih yang seragam. Jika anda mendapatkan benih dengan ukuran yang berbeda, sebaiknya lakukan penyortiran agar ukurannya lebih seragam. Ukuran yang berbeda bisa menyebabkan persaingan dan perebutan makanan, sehingga pertumbuhan menjadi terganggu.

  1. Penebaran Benih

Setelah mendapatkan benih yang sesuai, selanjutnya yaitu menebarkan benih ke dalam kolam. Sebaiknya penebaran benih dilakukan secara merata pada pagi atau sore hari. Biarkan benih benih tersebut melakukan adaptasi dengan lingkungan yang baru. Jangan sampai melakukan pengadukan atau membiarkan bahan lain yang berasal dari luar masuk ke dalam kolam.

Setelah membiarkan bibit gurame yang masuk ke dalam kolam selama semalam, maka besok paginya anda bisa menambahkan bakteri ke dalam kolam. Cara budidaya ikan gurame ini bertujuan agar jumlah mikroorganisme yang ada di dalam kolam semakin banyak, sehingga peran mikroorganisme dalam mengolah limbah yang dihasilkan oleh bibit ikan tersebut, dapat dimaksimalkan.

  1. Perawatan Ikan Gurame

Selain menyediakan kolam dan pemilihan bibit yang tepat, keberhasilan budidaya juga dipengaruhi oleh perawatan yang diberikan. Pemeliharaan yang tepat, meliputi pemberian pakan yang sesuai serta penyediaan peralatan yang mendukung akan membuat pertumbuhan ikan gurame lebih optimal, sehingga pemanenan bisa dilakukan dengan cepat. Pakan untuk ikan gurame sebaiknya diberikan secara teratur dengan kandungan nutrisi yang seimbang untuk pertumbuhannya.

Pemberian pakan juga harus menyesuaikan bukaan mulut ikan. Untuk ukuran ikan yang masih kecil, sebaiknya berikan pelet dengan ukuran yang lebih kecil sehingga mudah ditelan. Frekuensi pemberian pakan minimal dilakukan dua kali sehari, yaitu pada pagi hari dan sore hari. Pemberian pakan untuk ikan gurame harus diimbangi dengan protein nabati dengan memberi daun sente, daun ubi kayu, daun tanaman air, kangkung atau azolla.

  1. Pencegahan Hama dan Penyakit

Selain memberikan pakan secara teratur, anda juga harus memantau kondisi ikan untuk memastikan agar tidak terkena penyakit. Umumnya, jenis penyakit yang menyerang ikan gurame adalah bintik putih, kutu ikan dan bercak merah. Penyakit bintik putih biasanya disebabkan oleh protozoa. Cara budidaya ikan gurame bisa dilakukan dengan merendam ke dalam larutan formalin 25 ml/m3 air atau menaikan suhu hingga 28 derajat.

Cara budidaya dengan sistem bioflok bisa berhasil, jika anda melakukan pemantauan dengan baik, mulai dari kualitas air kolam hingga penanganan hama dan penyakit. Budidaya dengan sistem bioflok dinilai dapat meningkatkan produktivitas hingga 105% hanya dalam waktu sekitar 3 bulan. Budidaya dengan sistem ini juga dapat diterapkan pada kolam yang cukup sempit.

Similar Posts