Tsa’labah Dan Qotzman, 2 Kisah Sahabat Nabi Yang Masuk Neraka
Mendengar kisah sahabat dan kenabian Rasul umumnya menyorot sosok teladan. Namun, tak semua orang yang bertemu dan hidup di sisi nabi adalah orang yang baik. Ada pula kisah sahabat nabi yang masuk neraka karena kesalahan dan juga sifatnya yang tamak. Kedua kisah itu diceritakan dalam sosok Qotzman dan Tsa’labah, orang yang gagal mendapat ridha Allah.
Kisah Tsa’labah
Sebuah kisah pilu yang cukup banyak tersebar adalah cerita tentang manusia yang lupa akan agama karena harta. Cerita serupa ternyata pernah terjadi di masa kejayaan Rasulullah SAW. Disebutkan bahwa terdapat salah satu sahabat rasul bernama Tsa’labah yang memiliki kehidupan miskin. Tak banyak yang dia miliki, sehingga dia pun memohon untuk didoakan agar kaya.
Dari permintaan tersebut, Rasulullah menolaknya dengan mengatakan bahwa kemiskinan adalah yang terbaik untuk Tsa’labah. Rasul pun menjelaskan bahwa beliau khawatir jika kekayaan akan membuatnya terlena. Sayangnya, Tsa’labah terus memohon dan membuat janji untuk semakin beriman saat mendapat kekayaan.
Alhasil, permintaan tersebut pun dikabulkan dan Tsa’labah menjadi orang kaya. Sayangnya, apa yang dia janjikan tidak pernah terealisasikan. Pemuda yang kaya mendadak tersebut lupa dengan janjinya, terlena dengan harta, dan meninggalkan amalan agamanya. Dia berhenti sholat, bahkan zakat pun tidak pernah dikeluarkan.
Dari kisah ini, teladan yang bisa diambil adalah menghindari suudzon atau berburuk sangka. Allah telah mengatur dan memberikan yang terbaik kepada Tsa’labah. Bahkan Rasulullah pun menjelaskan apa yang akan terjadi kepada Tsa’labah. Namun, kesalahan Tsa’labah pun bertambah karena dia lupa dengan janji dan meninggalkan imannya karena harta.
Kisah Qotzman
Salah satu kisah sahabat nabi yang masuk neraka yang cukup menarik juga datang dari masa peperangan islam. Di kisah yang menyorot seorang lelaki yang turut dalam medan pertempuran di bukit Uhud ini menjelaskan pentingnya niatan baik dan juga tidak menilai orang dari penampilannya. Hal tersebut karena Qotzman bukanlah sosok yang seperti orang lihat.
Diceritakan bahwa di perang Uhud, pasukan muslimin kalah jumlah dengan para kaum quraisy. Di deretan pasukan Madinah tersebut, Qotzman turut dalam kubu silam. Di saat peperangan, kelompok Qotzman diperintahkan untuk berjaga di atas bukit. Karena beranggapan kubu muslim akan menang, kelompok tersebut justru melalaikan tugasnya.
Alhasil, serangan dari pihak Quraisy yang ada di bawah pimpinan Khalid bin Walid pun berhasil meruntuhkan kelompok tersebut. Dari kelompok itu, barisan perang muslimin pun porak poranda dan tak sedikit para sahabat muslim yang akhirnya gugur. Dari sinilah hasil peperangan dimenangkan kaum Quraisy yang kembali ke Makkah.
Dari sekian banyak sahabat yang gugur adalah Qotzman. Di saat para anggota lain mengagungkan sosoknya, Rasulullah justru mengatakan bahwa Qotzman adalah golongan penduduk neraka. Beliau menjelaskan bahwa Qotzman tidak mati syahid, namun mati karena bunuh diri sebab tak mampu menanggung kesakitan karena lukanya.
Rasulullah menjelaskan bahwa Qotzman telah mengalami luka parah akibat serangan musuh. Namun, dirinya mati karena membenamkan pedangnya sendiri ke dadanya. Beliau pun menjelaskan bahwa niat Qotzman dalam berperang bukanlah untuk agama. Namun untuk membela kehormatan kaumnya.
Dari kisah tersebut dapat diambil makna positif yang menyayat hati. Tsa’labah adalah pria yang kehilangan iman, akal, dan termakan oleh hartanya sendiri. Sedangkan Qotzman adalah pria yang memiliki niat keliru yang membawanya pada akhir menyedihkan. Karena itulah sosok 10 sahabat nabi yang dijamin masuk surga adalah mereka yang benar benar istimewa.